top of page

“Kritis” dan “Komplen”: tiga hal yang kamu harus ketahui


Hai Kaum Muda! So, belakangan ini banyak sekali komentar-komentar yang muncul di media sosial, kolom berita dsb atas tanggapan dari suatu kejadian. Well¸ tanggapan-tanggapan itu banyak sekaliteman-teman yang cendrung menhujat/berkomentar/complain atas tindakan pemerintah atau suatu kasus. Kenapa ya kita lebih suka complain ketimbang berfikir kritis? Ini tiga fakta yang kamu harus ketahui mengenai complain dan berfikit kritis!

1. Berpikir Beralasan v.s Menyatakan Susah Dari definisi kedua kata diatas kaum muda bisa melihat perbedaannya, menurut Ennis (1962) Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan. Sementara complain, yang merupakan bahasa Indonesia terapan, berasal dari kata Complaint memiliki artian Mengeluh dalam bahasa Indonesia yang berarti menyatakan susah (karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dan sebagainya). Nah dari artiannya saja, kaum muda bisa tahu kalau complain itu tidak akan membawa pengaruh karena mengeluh hanya ekspresi perasaan.

2. Bersikap Kritis memberi membantu dan membangun Sebagai kaum muda dan kritikus yang baik, setiap kritis pasti memberikan saran yang membangun dan menolong seperti “Eh, kerjaan kamu salah, seharusnya yang benar itu begini. Dibenarkan ya, nanti kalau ada kesuliatan silakan Tanya aku” tapi kalau kamu mengeluh akan terdengar seperti ini “Tugas kamu salah tuh! Gimana sih? Kok kerjanya gabecus yaa?!” atau ”Ah pemerintah kerjanya apasih? Jakarta banjir mulu!” nah yang benar itu “Kenapa ya Jakarta banjir terus? Kayaknya ada kesalahan tata ruang kota sebaiknya dilakukan peninjauan…”

3. Complaining is NOT Cool! Why? Karena kalau kita hanya bisa memberikan komentar/complain tanpa solusi atau masukan artinya kita sangat bergantung pada “perubahan” yang dibawa orang lain, kita tidak inovatif dan kreatif dan kita terkesan seperti anak-anak! Orang-orang yang kritis mereka dapat berfikir dengan luas dan matang dan orang-orang itu mampu memberikan masukan untuk suatu masalah. So, are you cool enough?

SUARA MUDA merupakan hasil pemikiran 7 mahasiswa Atmajaya Jakarta.
 
Selain dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Politik, muda bersuara juga dibentuk melihat kurangnya kesadaran kaum muda terhadap politik #yangmudaharustahu
Recent Posts
Archive
Search By Tags
No tags yet.
bottom of page